Insert toast message

cover
/
Pestapora: Musik sebagai Bentuk Perlawanan
Scroll Down

Sep 9, 2025

Pestapora: Musik sebagai Bentuk Perlawanan

Pada dasarnya, musik adalah sebuah bentuk seni. Namun disaat yang sama, musik bisa menjadi panggung untuk menyuarakan isu-isu politik, lingkungan, hingga kondisi sosial yang terjadi saat ini. Di Indonesia hari ini, ketika sentimen politik terus bergerak dan semakin beragam, musik kerap menjadi medium untuk mengekspresikan pendapat dan nilai. Para musisi, sebagai bagian dari masyarakat, menghadirkan suara mereka bukan hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk merefleksikan, mempertanyakan, dan merespons keadaan.

Dan ini membuat kita bertanya: apakah segala sesuatu bersifat politis? Di titik tertentu, rasanya tak ada yang benar benar luput. Bahkan musik pun memikul beban itu.


Bahkan festival musik seperti Pestapora pun harus menyesuaikan diri tahun ini. Perayaan yang sebelumnya berlangsung dari sore hingga tengah malam berubah menjadi festival musim panas versi siang hari, sebuah konser musik dari pagi hingga malam. Perubahan ini membuat banyak orang harus memasang alarm lebih awal, siap menyaksikan band favorit mereka dari pukul 09.00 hingga 21.00. “Ramah orang tua strict,” begitu candaan netizen. Perubahan ini juga memberi ruang bagi penonton untuk menikmati festival dengan rasa yang lebih santai.

Penyesuaian ini justru membuat Pestapora terasa semakin hidup. Ia menjadi ruang bagi para musisi untuk bersuara lantang soal isu sosial, sementara penonton semakin sadar akan apa yang terjadi di luar area festival, tanpa kehilangan esensi menikmati musik. Sebuah kebersamaan yang lahir di bawah terik matahari.

gallery
gallery
gallery

Energi Disekitar Kita.

Ketika Compass® menjadi bagian dari festival ini, kami menyaksikan langsung kegembiraan tersebut. Sejak awal, area festival dipenuhi wajah wajah ceria di bawah sinar matahari, dengan para pengunjung yang saling berbagi tawa dan antusiasme sebelum berlari mengejar penampilan favorit mereka.

Di atas panggung, para musisi menggunakan ruang yang mereka miliki untuk menanggapi kondisi sosial. Ada yang menyampaikannya lewat kata kata, ada yang mengubah lirik lagu, dan banyak pula yang memanfaatkan visual seperti foto dan video dengan pesan yang kuat. Pada momen momen itu, musik berubah menjadi lebih dari sekadar hiburan. Ia menjelma menjadi bahasa perlawanan.

Tahun ini, Pestapora bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang solidaritas.

gallery
gallery
gallery
Orang-orang tetap tertawa, menari, dan bernyanyi bersama, namun di balik kegembiraan itu ada rasa melawan yang dibagi bersama. Festival ini berdenyut dengan ketangguhan, membuktikan bahwa musik mampu beradaptasi, bertransformasi, dan tetap membawa suara suara yang menolak untuk dibungkam.

Pestapora menunjukkan bahwa musik akan selalu menemukan caranya untuk melawan. Bahkan di tengah iklim di mana segalanya terasa politis, festival ini mengingatkan kita bahwa kegembiraan, kebersamaan, dan bunyi adalah bentuk ekspresi yang kuat. Ia tak akan pernah sepenuhnya bisa dibatasi, seperti pesan yang diusung dalam kampanye Pestapora: Mari Saling Jaga.
gallery
1/1